SMA Muhammadiyah
Visi Misi dan Tujuan Sekolah
Visi
Unggul dalam ilmu pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan kokoh dalam Iman dan Taqwa (Imtaq)
Misi
Membentuk manusia muslim yang berakhlak mulia, Cinta tanah air, menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Terampil Berbahasa Asing, dan terampil dalam penguasaan Teknologi Informasi dan Publikasi.
Tujuan
1. Dalam keislaman siswa tertib ibdah dan fasih membaca Al Qur'an.
2. Dalam keindonesian siswa terampil dalam paskibra dan melaksanakan upacara bendera.
3. Dalam Bidang akademik, siswa memperoleh nilai ujian akhir rata-rata 6,50.
4. Dalam kebahasaan siswa mampu berbahasa Inggris dan Arab.
5. Dalam bidang keterampilan siswa mampu menguasai IT (Information Technology), Design Grafis dan Publishing
"Mencegah Korupsi Mulai dari diri sendiri, Belajar Lebih Baik agar tidak jadi Koruptor"
"Mencontek = Korupsi, So Jangan Korupsi"
"Tidak Mencontek Berarti Ikut Memberantas Korupsi"
"Tidak Mencontek Berarti Ikut memberantas Korupsi"
"Pintar tidak Bisa di Beli, sertifikat Pinta Bisa di Beli, Beli Sertifikat
"Berhenti Korupsi untuk Hidup Lebih Baik"
Sekampung Udik, 23 Agustus 2013
- Seminar Pendidikan Anti Korupsi SMA
Muhammadiyah 1 Sekampung Udik yang bertemakan “Berani Jujur Hebat, Kita
Berantas Korupsi Secara Profesional, Proporsional dan Berhati-hati” berjalan
dengan lancar dan meriah. Seminar ini bertujuan untuk membuka pengetahuan
siswa-siswi tingkat SMP dan SMA tentang Korupsi dan dampak-dampaknya, sehingga
diharapkan terbentuknya generasi muda yang jujur dan bersih dari korupsi. Acara
di mulai pukul 07.00-15.00 WIB dengan agenda Seminar dan Lomba Pentas Seni.
Sejarah
perkembangan bangsa dan negara manapun, senantiasa mengalami pasang surut,.
Bisa saja berupa kejayaan, namun juga kehancuran. Kehancuran pemerintahan dan
negara selalu diawali dengan ketidakmampuan negara dalam mengelola dan
membangun sistem pemerintahan yang kuat dan bersih. Disamping itu juga faktor
rendahnya sumberdaya manusia (SDM).
Berbagai
macam upaya dilakukan pemerintah untuk memberantas praktik-praktik korupsi yang
sangat parah terjadi di negeri ini. Aksen plan yang dilakukan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, misalnya, untuk memberantas korupsi sampai perlu dibuat
Instruksi Presiden (Inpres) No 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Hanya,
proses itu cenderung mendapat keluhan atau tanggapan negatif dari beberapa
kalangan. Mereka beranggapan bahwa mengakarnya mafia peradilan yang bercokol di
tingkat kejaksaan dan kepolisian semakin membuat proses penegakan hukum menjadi
pesimistis.
Harapan
dibebankan kedunia pendidikan untuk membangun sikap anti korupsi, membangun
sikap amanah (trust).
Tuntutannya,
sistem pendidikan harus dibenahi agar dapat menjawab permintaan tersebut.
Pertanyaannya apakah pendidikan di Indonesia siap untuk itu?
Ketua
KPK (komisi pemberantasan korupsi) RI Dr Abraham Samad SH MH dalam suatu
talkshow di salah satu stasiun televisi swasta, mengatakan bahwa harapannya
suatu saat nanti generasi bangsa Indonesia ketika ditanya apa itu korupsi? Dia
akan bingung dan balik bertanya, korupsi itu apa? Apakah salah satu nama
makanan? Masyarakat tidak akan lagi mengenal yang namanya korupsi, apalagi
melakukannya.